Pengertian Passive Voice: Kelebihan, Kekurangan, dan Implementasinya

Pengantar

Teman-teman, selamat datang di artikel kami kali ini yang akan membahas mengenai pengertian passive voice. Dalam bahasa Indonesia, passive voice atau kalimat pasif adalah jenis kalimat di mana subjek menerima tindakan yang dilakukan objek. Gaya penulisan jurnalistik yang kami gunakan kali ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap dan mudah dipahami.

Pendahuluan

Bagi penulis maupun pembaca, pemahaman mengenai passive voice sangat penting. Passive voice digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang menerima tindakan, namun subjek yang melakukannya tidak diungkapkan secara jelas. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci mengenai pengertian passive voice, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana mengimplementasikannya.

Kelebihan dan Kekurangan Passive Voice

Kelebihan Passive Voice

๐Ÿ”ธ Memfokuskan perhatian pada objek yang menerima tindakan

๐Ÿ”ธ Menghindari penunjukan subjek yang tidak penting atau tidak ingin diungkapkan

๐Ÿ”ธ Memberikan nuansa formal dan objektif pada tulisan

๐Ÿ”ธ Memudahkan penghilangan kebingungan saat objek menjadi subjek dalam kalimat aktif

๐Ÿ”ธ Meningkatkan kejelasan pada kalimat yang kompleks dan panjang

๐Ÿ”ธ Menyoroti proses atau hasil tanpa menyoroti pelaku tindakan

๐Ÿ”ธ Meningkatkan elegansi dan kehalusan kalimat

Kekurangan Passive Voice

๐Ÿ”ธ Memunculkan ketidakjelasan mengenai pelaku tindakan

๐Ÿ”ธ Menurunkan tingkat keaktifan dan keprihatinan dalam tulisan

๐Ÿ”ธ Berpotensi mengaburkan tanggung jawab dan akuntabilitas

๐Ÿ”ธ Memungkinkan manipulasi informasi terutama dalam konteks berita atau opini

๐Ÿ”ธ Memperpanjang kalimat dan mengurangi kejelasan

๐Ÿ”ธ Membingungkan pembaca yang lebih terbiasa dengan kalimat aktif

๐Ÿ”ธ Menghambat perkembangan kemampuan menulis aktif

Implementasi Passive Voice

Pada bagian ini, kami akan memberikan contoh-contoh implementasi passive voice dalam kalimat. Tabel berikut menjelaskan secara gamblang penggunaan passive voice dan perubahan yang terjadi:

Kalimat Aktif Kalimat Passive
Orang itu membangun gedung itu. Gedung itu dibangun oleh orang itu.
Perusahaan kami menjual produk-produk berkualitas. Produk-produk berkualitas dijual oleh perusahaan kami.
Pemerintah sedang membangun jalan tol baru. Jalan tol baru sedang dibangun oleh pemerintah.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu passive voice?

Passive voice adalah jenis kalimat di mana subjek menerima tindakan yang dilakukan objek.

2. Apa bedanya dengan kalimat aktif?

Kalimat aktif menekankan pelaku tindakan, sedangkan passive voice menekankan objek yang menerima tindakan.

3. Kapan sebaiknya menggunakan passive voice?

Passive voice sebaiknya digunakan ketika objek yang menerima tindakan lebih penting untuk ditekankan daripada pelaku tindakan.

4. Bagaimana cara mengidentifikasi kalimat passive?

Kalimat passive dapat dikenali dari keberadaan kata kerja bantu โ€˜diโ€™ atau โ€˜ter-โ€˜ yang mendahului kata kerja utama.

5. Apa keuntungan menggunakan passive voice?

Penggunaan passive voice dapat memberikan fokus pada objek yang menerima tindakan, meningkatkan kejelasan pada kalimat kompleks, serta memberikan nuansa formal dan objektif pada tulisan.

6. Apakah passive voice selalu dianggap buruk dalam penulisan?

Tidak. Penggunaan passive voice menjadi masalah apabila menyebabkan ketidakjelasan mengenai pelaku tindakan atau merusak keaktifan dan keprihatinan dalam tulisan.

7. Bagaimana cara menghindari kelebihan dan kekurangan passive voice?

Penting untuk memahami konteks penggunaan kalimat dan memilih bentuk kalimat yang paling tepat sesuai dengan tujuan penulisan dan pembaca yang dituju.

Kesimpulan

Dalam penulisan, pemahaman mengenai passive voice sangat penting. Kelebihan passive voice antara lain memfokuskan perhatian pada objek, menghindari penunjukan subjek yang tidak penting, dan memberikan nuansa formal pada tulisan. Namun, kekurangan passive voice adalah memunculkan ketidakjelasan mengenai pelaku tindakan dan menurunkan tingkat keaktifan dalam tulisan. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks penggunaan passive voice dan memilih dengan bijak antara passive voice dan kalimat aktif sesuai dengan kebutuhan tulisan.

Dalam tabel di atas, kami juga memberikan contoh-contoh implementasi passive voice untuk memperjelas penggunaannya. Dengan menguasai passive voice, Anda akan dapat memperkaya tulisan dan meningkatkan kejelasan pesan yang ingin disampaikan.

Selamat mencoba dan semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam mengembangkan keterampilan menulis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *